-->

Hallo semua! Welcome to Azizliziouz!

I am Sulthan Al Aziz Engineering Blog Writer Reader

Take a look my note How to reach me?

My hidden talent

Rebahan
Kelucuan
Produktifitas
Siapa sih nih orang?

Sulthan Al Aziz

Penulis blog

Welcome to my blog everyone! Mau kenalin ini blog saya yang gak penting-penting banget. Joinned to blogger since 2011. Lupa cerita gimana awalnya bisa ngeblog dan bisa bertahan sampe sekarang. Dan yang udah dateng, selamat membaca para pembaca setia (ya I know I have no one). I write something in here just for fun, so... jangan dibawa serius banget, okey? Terima kasih udah dateng, tinggalkan komentar ya.

Simbol

Pensil

Kali aja ada yang gak tau, icon diatas namanya pensil untuk menulis. Isinya grafit atau carbon

Kotak

Nah gambar ini mengingatkan kita pada pelajaran matematika SMP, yaitu pelajaran bangun ruang. Kalau dilihat lebih detail, sebenarnya icon ini adalah tupperware untuk sarapan

Pesawat Kertas

Origami paling sederhana adalah pesawat terbang. Biasanya kita membuat origami kertas ini dari kertas buku tulis yang kita ambil kertasnya dari tengah. Nah ini adalah penyebab buku tulis kalian kertasnya cepat habis.

Gunung

Terlihat seperti grafik? Jika iya, mungkin mata anda bermasalah. Ini adalah gunung diatas huruf alphabet huruf "L"

Read more my another posts!

Nostalgia Cinta Sekolah

 ini bukan cerita nyata. tapi cerita ini gua buat mirip dengan jalan hidup gua.






makasih 3 tahun untuk inspirasi cerita pendek yang gak terlalu berarti ini

Aku matikan lagu dari handphoneku. Masih termenung, dan perasaanku masih bosan. Aku tidak bisa pergi bersama teman-teman karena hujan. Sudah 4 jam hujan membasahi rumahku dan sekitarnya, melempar ingatan menuju suatu hari yang pernah aku rencanakan, sebelum hangus akan kepergian. Hujan bukan hanya teringat sebuah kenangan, tapi bisa jadi kenangan yang belum sepenuhnya jadi. Ya, jika itu baru saja terjadi. Apalagi tadi malam.

Cinta takkan pernah diduga, oleh karena itu aku tidak ingin memainkannya. Begitu pula kalian, tidak perlu memainkannya jika tak ingin berakhir bahagia. Tiga tahun lamanya aku habis dicuri oleh pesonamu, terbuai penuh harap. Kita pernah menghabiskan satu malam di suatu tempat, engkau bercerita, lalu kau menangis dengan tersedu. Aku bukanlah pria yang tega melihat wanita menangis, apalagi yang menangis adalah malaikat cantik. Aku saat itu ingin mengingatkan, 'selalu ada aku yang selalu menemanimu dalam kesedihan'. Hapus air matamu, sebelum air mataku menjadi deraian hujan malam minggu ini. Sekarang kamu berhenti menangis, saat itu pula hatiku tersenyum.

Saat itu aku sadar, cinta takkan bisa dipaksakan. Saat kamu menolak pelukanku saat kau menangis. Tak sedikit yang memilih pelukan sebagai upaya menerjemahkan kerinduan. Cukup diam dan memejam, biar hangat itu yang menghangatkan. Entah saat kau tolak kehangatan pelukanku, itu adalah tanda darimu jika kita hanya sekedar bersahabat. Cinta menjadi sahabat itu kedewasaan. Tapi wajarkah hatiku menerimanya?

Langit menyambut bulan dan bintang, hatiku mengungkap luka. Hari semakin malam, cintaku semakin hilang, ini saatnya mengantarmu pulang. Tiba-tiba langit menangis, aku mengajakmu untuk ke kedai kopi untuk berteduh. Tapi jika engkau tak suka hujan dan candaan ringan di kedai kopi ini, izinkan aku memasuki hatimu untuk berlabuh. Tapi, aah! bodohnya aku masih berpikir begitu. Yang ku syukuri sekarang adalah, hujan hanya menghambat sebentar perjalanan malam kami di kedai kecil ini.

Canda gurauan aku keluarkan, tawa manismu kau lontarkan. Selalu ku coba ganti senyummu yang sudah kadaluwarsa. Berkali-kali aku putar otak agar membuat gurauan lucu agar kau sekedar tersenyum tipis. Rasanya ingin bertanya, 'Butuh berapa malam aku lewati agar kau menetap di hati?'. Malam minggu ini biasa, senyumnya yang membuat istimewa. Tiga tahun di masa SMA, tiga tahun itu pula aku mengagumimu dari jauh. Tidak terasa kita akan pisah, memilih jalan sendiri-sendiri. Bukan tak berani mengungkapkan, tapi ini bukan waktu yang tepat tuk mengatakan. Itulah menjaga perasaan. Mungkin awalnya terasa sakit, tapi daripada diungkapkan sakit terasa berkelanjutan, lebih baik rapi disimpan.

Kini saatnya aku berterima kasih kepada hujan setelah di sukses menjalankan tugasnya. Aku ucapkan 'hatur nuhun' kepada penjual kopi berlogat Sunda sambil membayar dua gelas kopi tadi. Aku nyalakan motor bututku, aku antar ke rumahnya dengan motor bututku. Aku ucapkan 'terima kasih untuk hari ini'. Kalimat yang selalu aku ingin ucapkan tiap harinya dengan kecupan sayang kepadamu. Nada penuh semangat adalah pilihan terbaik menghilangkan penat. Ada duka yang bersembunyi dibalik tawa yang membahagiakanmu selama ini. Layaknya bumi, perasaan pun berotasi. Ia pun masuk rumah, rasanya saja aku tak tega melihat perpisahan ini.

Gempita Sabtu menuju Minggu, jalanan macet dengan muda-mudi selepas malam minggu. Baru keluar gang rumahnya saja aku sudah rindu luar biasa. Di hadapan malam, rindu selalu kehilangan wujud aslinya. Bisa berupa kata, bisa juga menjadi nada. Walau seringnya menguap begitu saja. Itu tadi bisa menjadi pertemuan terakhir kita setelah 7 tahun kedepan nanti.

Jaga kesehatan ya. Tubuhmu perlu kau jaga, agar tetap tegap menopang rindu yang membuncah. Kini aku yang menjagamu dari jauh, dan akan selamanya menjagamu dari jauh. Jarak inilah yang menjadi penguji kerinduanku. Mungkin aku harus pindah hati, tapi aku masih ingin menyia-nyiakan waktuku untuk memikirkanmu. Inilah saat yang tepat merayakan kesedihan.

Empat jam berlalu, hujan tak kurun selesai. Teringat tadi malam saat kau tersenyum tipis. Sekarang kamu sore ini bagaimana kabarnya? Masihkah tersenyum lebar? Itulah senyum terhebat, sudikah kau berbagi keindahannya?

Kini hujan telah berhenti. Lelah aku menunggu dalam ruang kebosanan. Aku kira ini akan menjadi hari penuh dengan sakit hati memikirkanmu. Pikiran yang tak terdefinisi, hanya melukai hati yang tiada berarti, karena hati ini butuh sesuatu untuk diisi. Sepertinya ini saat yang tepat mencari senja bersama teman-teman. Selalu ada pelangi setelah redanya hujan. Biarkanlah jarak bekerja, dan biarkanlah rindu menyelimuti tidur malamku. 

Mungkin ini yang terbaik untuk kita berdua sebagai sahabat. Sesedih langit yang lupa cara mengeja terang, begitu pula aku meresapi kehilangan.

Untuk kamu, 7 tahun lagi kita akan bertemu di acara reuni SMA kita dengan seragam pekerjaan kita masing-masing. Selamat menikmati senja minggu ini.




'Sakiti aku sesukamu, aku tulis kamu sepuasku'  -penulis, original creativity, 17

follow gua di wattpad, slthnaz

Any comments?

Phone:

+62 8xx xxxx xxxx (kepo kamu ya)

Address :

Jakarta,
Indonesia

Email :

slthaz15@gmail.com

About us

NeoMag is a blogging Blogger theme featuring a sleek, stylish and modern design suitable for everyone who loves to share their stuff online.